Revolusi ERP Dari Masa ke Masa (1960 - Saat ini) - Sabilla Ardani Putri
Revolusi ERP Dari Masa ke Masa (1960 - Saat ini), Serta Contoh 5 Perusahaan Yang Menerapkan ERP dalam Usahanya
Apa Itu ERP??
ERP adalah sistem perangkat lunak yang digunakan oleh perusahaan untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis utama dalam satu platform terpusat. ERP memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi, memonitor, dan menganalisis berbagai fungsi operasional seperti keuangan, sumber daya manusia, penjualan, pembelian, manufaktur, persediaan, dan lain-lain, dengan tujuan untuk meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan memberikan wawasan yang lebih baik untuk pengambilan keputusan. Berikut adalah histori ERP dari masa ke masa:
1. Era MRP: Mengendalikan Inventaris (1960-an)
Pada awal 1960-an, industri manufaktur mulai menghadapi tantangan besar dalam mengelola persediaan material yang digunakan untuk proses produksi. Tanpa sistem yang terorganisir dengan baik, perusahaan sering kali menghadapi masalah kekurangan atau kelebihan persediaan, yang pada gilirannya mempengaruhi efisiensi produksi dan keuntungan.
Material Requirements Planning (MRP) adalah sistem pertama yang dikembangkan untuk mengatasi masalah tersebut. MRP bertujuan untuk mengoptimalkan persediaan bahan baku, dengan memprediksi kebutuhan material yang diperlukan untuk memenuhi jadwal produksi dan menghindari pemborosan. Fungsi utamanya meliputi:
- Perencanaan kebutuhan material: Sistem ini membantu perusahaan menghitung kebutuhan bahan baku berdasarkan permintaan produk akhir, sehingga pengadaan bahan baku bisa dilakukan dengan lebih tepat.
- Pengelolaan persediaan: MRP membantu dalam memantau stok barang dan meminimalkan kelebihan atau kekurangan stok.
- Penjadwalan produksi: Dengan informasi yang tepat mengenai ketersediaan material, perusahaan dapat merencanakan produksi dengan lebih efisien.
Cikal bakal ERP: MRP menjadi dasar bagi pengembangan sistem yang lebih kompleks yang mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis di luar sekadar pengelolaan inventaris, yaitu MRP II.
2. MRP II: Melangkah Lebih Jauh dengan Manufaktur Terintegrasi (1970-an)
Pada 1970-an, MRP II muncul sebagai evolusi dari sistem MRP, mengembangkan fungsionalitasnya tidak hanya dalam hal pengelolaan persediaan, tetapi juga mencakup berbagai aspek dalam manufaktur secara lebih luas.
MRP II mengintegrasikan elemen-elemen penting dalam proses produksi, seperti:
- Penjadwalan produksi: MRP II dapat mengatur dan merencanakan jadwal produksi berdasarkan kapasitas mesin, tenaga kerja, dan bahan baku yang tersedia.
- Perencanaan kapasitas: Sistem ini membantu memprediksi kebutuhan kapasitas produksi dan mengatur penggunaan mesin dan tenaga kerja agar efisien.
- Manajemen lantai produksi: MRP II tidak hanya merencanakan, tetapi juga mengontrol aktivitas di lantai produksi, memastikan bahwa proses produksi berjalan sesuai jadwal dan memenuhi kebutuhan material yang telah diprediksi.
Dengan perkembangan ini, MRP II memperluas cakupan dari sekadar mengelola bahan baku menjadi alat untuk mengelola seluruh proses manufaktur, namun masih terbatas pada sektor manufaktur saja. ERP pun mulai berkembang sebagai konsep yang lebih luas.
3. ERP: Menyatukan Seluruh Perusahaan (1990-an)
Pada 1990-an, perkembangan teknologi dan kebutuhan bisnis yang semakin kompleks mendorong evolusi MRP II menjadi ERP. ERP bukan hanya digunakan untuk mengelola manufaktur, tetapi mulai mengintegrasikan seluruh proses bisnis perusahaan, termasuk:
- Keuangan dan akuntansi: ERP menghubungkan data keuangan, seperti pembukuan, anggaran, dan laporan keuangan, dengan data operasional lainnya, memungkinkan analisis keuangan yang lebih real-time dan akurat.
- Penjualan dan pemasaran: ERP membantu perusahaan mengelola alur penjualan, mulai dari pembuatan pesanan hingga pengiriman, serta memungkinkan pengelolaan hubungan pelanggan dengan lebih baik.
- Sumber daya manusia (SDM): Modul ERP kini mencakup pengelolaan karyawan, termasuk rekrutmen, penggajian, absensi, serta pelatihan dan pengembangan karyawan.
- Pengadaan dan persediaan: Sistem ERP terintegrasi dengan manajemen rantai pasokan, membantu perusahaan dalam merencanakan pengadaan barang dan memonitor tingkat persediaan.
Dengan adanya ERP, semua departemen dalam perusahaan mulai berinteraksi dengan satu sistem yang terpusat. Ini menghilangkan isolasi data, meminimalkan duplikasi informasi, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Namun, pada saat ini, ERP masih sering dijalankan dalam bentuk on-premise, yang berarti sistem ERP dipasang di server perusahaan dan membutuhkan biaya serta pemeliharaan yang signifikan. Perusahaan seperti SAP, Oracle, dan PeopleSoft menjadi pionir dalam pengembangan dan penerapan ERP. Solusi ERP mereka membantu bisnis meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya, dan membuat keputusan yang lebih baik berdasarkan data yang akurat dan terkini.
4. ERP Berbasis Cloud: Fleksibilitas dan Aksesibilitas (2000-an)
Pada awal 2000-an, teknologi cloud computing mulai berkembang, dan ini membawa perubahan besar dalam dunia ERP. ERP berbasis cloud memungkinkan perusahaan untuk mengakses sistem dari mana saja, tanpa perlu mengelola infrastruktur perangkat keras sendiri.
Beberapa manfaat ERP berbasis cloud antara lain:
- Fleksibilitas: Sistem ERP berbasis cloud bisa diakses melalui internet, memungkinkan perusahaan untuk bekerja secara remote dan lebih mudah menyesuaikan kapasitas sistem sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Skalabilitas: Cloud memungkinkan perusahaan untuk menambah atau mengurangi kapasitas sistem ERP dengan mudah, tergantung pada ukuran dan kebutuhan perusahaan yang berubah seiring waktu.
- Biaya lebih rendah: Dengan cloud, perusahaan tidak perlu membeli perangkat keras atau membayar biaya pemeliharaan yang tinggi. Mereka hanya membayar untuk layanan yang mereka gunakan (model SaaS – Software as a Service).
- Akses real-time: Data dan laporan dapat diakses secara real-time oleh pihak yang berkepentingan, meningkatkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.
ERP berbasis cloud mengubah cara perusahaan mengelola sumber daya dan informasi, meningkatkan kolaborasi antar departemen, dan menyediakan kemudahan dalam pengelolaan data serta analisis yang lebih baik.
5. ERP dengan AI: Menuju Era Bisnis Cerdas (Saat Ini)
Saat ini, ERP semakin canggih dengan integrasi teknologi kecerdasan buatan. ERP yang dilengkapi dengan AI dapat memberikan kemampuan lebih untuk menganalisis data dalam jumlah besar dan membuat keputusan yang lebih cerdas dan otomatis, seperti:
- Analisis prediktif: ERP dengan AI dapat mempelajari pola data historis dan memprediksi tren bisnis di masa depan, misalnya untuk memprediksi permintaan produk, perubahan harga bahan baku, atau perilaku pelanggan.
- Automatisasi keputusan: Dengan menggunakan algoritma AI, sistem ERP dapat secara otomatis mengoptimalkan beberapa keputusan operasional, seperti mengatur ulang persediaan secara otomatis berdasarkan permintaan atau membuat prediksi tentang kapasitas produksi yang dibutuhkan.
- Peningkatan pengalaman pengguna: AI dapat digunakan untuk mempersonalisasi pengalaman pengguna dengan memberikan rekomendasi berbasis analisis data, serta meningkatkan interaksi melalui chatbots dan asisten virtual yang dapat membantu menjawab pertanyaan atau memberikan saran.
- Peningkatan efisiensi dan penghematan biaya: Sistem ERP dengan AI memungkinkan otomatisasi proses bisnis yang lebih canggih, mengurangi ketergantungan pada intervensi manual dan meningkatkan efisiensi operasional.
ERP dengan AI memberikan keuntungan yang signifikan dalam hal efisiensi, pengambilan keputusan berbasis data, dan inovasi operasional, menjadikannya solusi yang sangat berharga untuk perusahaan yang ingin tetap kompetitif di pasar yang semakin cepat berubah.
Contoh 5 Perusahaan Yang Menerapkan ERP
1. PT Gudang Garam Tbk
Industri: Manufaktur dan Distribusi Rokok
ERP yang Digunakan: SAP
Modul ERP yang Digunakan:
Material Management (MM)
- Memastikan bahan baku tersedia dalam jumlah yang cukup agar produksi tidak terganggu.
- Mengatur proses pembelian bahan baku dari pemasok.
- Digunakan untuk mengelola persediaan bahan baku (tembakau, cengkeh, kertas rokok).
Production Planning (PP)
- Digunakan untuk mengatur jadwal produksi rokok.
- Memastikan produksi berjalan sesuai target agar permintaan pasar terpenuhi.
- Mengoptimalkan penggunaan mesin dan tenaga kerja.
Sales & Distribution (SD)
- Mengelola penjualan dan distribusi rokok ke distributor dan toko-toko.
- Memastikan produk dikirim tepat waktu ke berbagai daerah di Indonesia.
Financial Accounting & Controlling (FI-CO)
- Mengatur keuangan perusahaan, seperti pemasukan dari penjualan dan biaya produksi.
- Memantau laba dan rugi agar perusahaan tetap untung.
Supply Chain Management (SCM)
- Menghubungkan semua proses dari pembelian bahan baku, produksi, hingga distribusi produk ke pasar.
- Memastikan barang sampai ke tangan konsumen dengan efisien.
2. PT Pertamina (Persero)
Industri: Minyak dan Gas
ERP yang Digunakan: SAP S/4HANA
Modul ERP yang Digunakan:
Plant Maintenance (PM)
- Mengatur perawatan kilang minyak, pompa bensin, dan pipa gas.
- Mencegah kerusakan peralatan yang bisa menyebabkan kecelakaan atau kerugian besar.
Human Capital Management (HCM)
- Mengelola karyawan Pertamina, termasuk gaji, absensi, dan pelatihan pegawai.
- Memastikan tenaga kerja memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Financial Management (FM)
- Mengatur keuangan perusahaan, termasuk pembayaran pajak dan investasi proyek minyak baru.
- Memastikan semua transaksi keuangan tercatat dengan baik.
Procurement (PRM)
- Mempermudah pengadaan alat-alat kilang minyak, seperti pipa, katup, dan bahan bakar mentah.
- Memastikan semua barang yang dibeli berkualitas tinggi dan sesuai anggaran.
Risk Management (RM)
- Menganalisis risiko, seperti kebocoran pipa minyak atau fluktuasi harga minyak dunia.
- Membantu perusahaan mengambil keputusan yang lebih aman dan mengurangi kerugian.
3. PT Astra International Tbk
Industri: Otomotif, Agribisnis, Keuangan
ERP yang Digunakan: Oracle ERP Cloud
Modul ERP yang Digunakan:
Inventory Management (IM)
- Mengatur stok kendaraan dan suku cadang di dealer Astra.
- Memastikan kendaraan tersedia bagi pelanggan tanpa kelebihan atau kekurangan stok.
Sales & Distribution (SD)
- Mengelola proses penjualan mobil dan motor, termasuk kredit kendaraan.
- Mengatur pengiriman kendaraan dari pabrik ke dealer dengan efisien.
Procurement (PRM)
- Mengelola pengadaan suku cadang mobil dari pemasok di dalam dan luar negeri.
- Menjaga harga komponen tetap kompetitif agar tidak mengurangi keuntungan perusahaan.
Customer Relationship Management (CRM)
- Mengumpulkan data pelanggan, seperti preferensi mobil dan layanan servis.
- Memberikan layanan purna jual terbaik agar pelanggan tetap loyal.
Finance & Accounting (FI-CO)
- Mengelola pemasukan dari penjualan kendaraan dan pembiayaan kredit.
- Memantau biaya produksi dan operasional untuk menjaga keuangan tetap sehat.
4. PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Industri: Makanan dan Minuman
ERP yang Digunakan: SAP
Modul ERP yang Digunakan:
Production Planning (PP)
- Mengatur produksi makanan, seperti mie instan, susu, dan snack.
- Memastikan semua bahan baku tersedia agar produksi tidak terhenti.
Sales & Distribution (SD)
- Mengelola distribusi produk dari pabrik ke toko dan supermarket di seluruh Indonesia.
- Memastikan pengiriman dilakukan tepat waktu agar stok di toko selalu tersedia.
Financial Accounting (FI)
- Mengontrol keuangan, seperti biaya produksi, pembayaran ke pemasok, dan pemasukan dari penjualan.
- Memastikan perusahaan tetap mendapatkan keuntungan.
Human Resource Management (HCM)
- Mengelola pegawai, termasuk gaji, absensi, dan pelatihan karyawan pabrik.
- Meningkatkan produktivitas tenaga kerja.
Warehouse Management (WM)
- Mengatur gudang penyimpanan bahan baku dan produk jadi.
- Memastikan stok tetap dalam kondisi baik sebelum dikirim ke toko.
5. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI)
Industri: Perbankan
ERP yang Digunakan: SAP
Modul ERP yang Digunakan:
Financial Management (FM)
- Mengelola transaksi keuangan bank, seperti transfer, pinjaman, dan deposito.
- Memastikan laporan keuangan selalu akurat dan aman dari kecurangan.
Risk Management (RM)
- Menganalisis risiko, seperti nasabah gagal bayar pinjaman atau ancaman keamanan siber.
- Membantu bank mengambil keputusan yang aman dalam memberikan kredit.
Human Capital Management (HCM)
- Mengelola ribuan karyawan BRI di berbagai cabang di Indonesia.
- Mengatur sistem gaji dan pelatihan pegawai.
Customer Relationship Management (CRM)
- Mengelola data nasabah, seperti riwayat transaksi dan preferensi layanan.
- Meningkatkan layanan perbankan agar lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Compliance & Governance (CGM)
- Memastikan bank mematuhi semua peraturan keuangan dari OJK dan BI.
- Mengurangi risiko hukum akibat pelanggaran regulasi.
Komentar
Posting Komentar